Selasa, 07 Mei 2013

Buruh Panci di siksa






Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Siane Indriani mengatakan buruh-buruh pabrik panci yang disekap selama 6 bulan mengalami berbagai penyiksaan. "Buruh-buruh dipukul, ditonjok, dan disundut rokok," kata Siane, kepada Tempo, melalui telepon, Ahad, 05 Mei 2013.

Buruh-buruh ini menurut Siane dipekerjakan untuk mencairkan alumunium yang kemudian dibentuk untuk dijadikan wajan. Selesai bekerja buruh pun dimasukkin ke ruangan dan dikunci dari luar. Penyekapan ini sudah berlangsung sejak 3 bulan lalu.

Menurut Siane, buruh-buruh tersebut dipekerjakan dari pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam. Hanya diberikan waktu sebentar untuk istirahat dan tidak diperbolehkan untuk salat. Apabila ada buruh yang ketahuan beribadah maka buruh-buruh tersebut akan dipukul. Selain itu, apabila ada buruh yang terlihat bekerja tidak rapih, buruh juga akan dipukuli.

Jika ada buruh yang sakit, maka mereka akan dipisahkan ke ruang berbeda lalu disiram dengan cairan alumunium foil. Salah satu buruh yang pernah merasakan penyiksaan ini diantaranya adalah Andi Gunawan salah satu buruh yang berhasil kabur.

Sebelumnya, menurut Siane pabrik ini pernah didatangi Sobri salah satu lurah di Lampung yang memperjuangkan kasus ini terungkap. Akhir April, Sobri pernah datang ke pabrik dan sempat bertemu dengan salah satu buruh.

Buruh itu diperintah untuk mengakui bahwa ia merasa aman-aman saja dan betah bekerja di pabrik tersebut. Buruh yang diperintahkan untuk mengaku betah pun kemudian dipukuli tanpa alasan yang jelas.
Share this article now on :